KIP Kuliah Lahirkan Mahasiswa Inspiratif

Posted by: Yanuar

Puslapdik- KIP Kuliah yang mulai diselenggarakan sejak tahun 2020 merupakan kelanjutan dari Program BidikMisi yang mulai tahun 2010 lalu. Dalam waktu 10 tahun tersebut, telah berhasil disalurkan bantuan terhadap lebih dari 800 ribu mahasiswa. Bila di awal BidikMisi, bantuan diberikan pada 18 ribu lebih mahasiswa dan terus meningkat setiap tahunnya. Maka pada Tahun 2020 dan juga tahun 2021,Bidikmisi yang berubah nama menjadi KIP Kuliah diberikan pada 200 ribu mahasiswa.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyatakan, melalui KIP Kuliah ini, pemerintah lebih membuka banyak kesempatan bagi generasi muda yang berlatar belakang ekonomi lemah untuk mengubah nasib sekaligus memotong rantai kemiskinan.

Hal senada dikatakan Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Syaiful Huda.

“Melalui KIP Kuliah kita ingin anak-anak muda di berbagai pelosok Indonesia terus bisa meraih prestasi sebaik-baiknya dan bisa menggenggam masa depan untuk Indonesia yang lebih baik dan bermartabat demi membangun peradaban yang sehebat-hebatnya di masa depan,” ujarnya melalui video.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian meyakini bahwa program KIP Kuliah sangat strategis untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesetaraan pada pendidikan tinggi. KIP Kuliah menjadi instrumen untuk mencapai dan mewujudkan cita-cita generasi muda bangsa. Oleh karena itu, ia sangat mendukung adanya penyesuaian skema pembiayaan KIP Kuliah. Menurutnya, kebijakan ini sangat bagus dan relevan kondisi keragaman di negara Indonesia.

“Sekarang, setiap anak bisa memperluas kesempatannya untuk belajar apa yang ia dambakan dan mudah-mudahan mereka bisa fokus kuliahnya,” harap Hetifah.

Baca juga :  KIP Kuliah Merdeka Wujudkan Mimpi Siswa Miskin Berprestasi

Bidikmisi yang menjadi cikal bakal KIP Kuliah telah melahirkan banyak mahasiswa inspiratif.  Salah satunya adalah Raeni, penerima Bidikmisi asal Semarang. Raeni kuliah di jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang (UNNES), putri seorang tukang becak sekaligus penjaga sekolah dengan penghasilan sangat terbatas.

Raeni menyelesaikan studi sarjana dengan IPK 3.96 dan lulus dengan predikat cumlaude. Berkat prestasi yang gemilang, dia mendapatkan beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi S2 bidang Accounting and Finance di University of Birmingham Inggris selama 1 tahun dan lulus di tahun 2016. Sejak Januari 2017, Raeni menjadi dosen di Jurusan Pendidikan Ekonomi Konsentrasi Pendidikan Akuntansi UNNES. Saat ini Raeni sedang melanjutkan studi S3 di University of Birmingham Inggris dengan beasiswa LPDP.

Mahasiswa penerima Bidikmisi inspiratif lainnya adalah  Ujang Purnama. Penerima Bidikmisi ini yang semasa kuliah banyak mengukir prestasi seperti Juara I Debat Farmasi di UGM dan PIMFI, Juara I Business Plan “Road to Entrepreneur” 2014 Tingkat Nasional di SBM-ITB dengan produk body lotion dari ektrak buah-buahan berbahan dasar air.

Ujang aktif mengikuti konferensi Internasional dan menjadi delegasi Jenesys 2.0 Program 2013 di Jepang. Tahun 2015, mewakili Sekolah Farmasi ITB pada Academic and Cultural Exchange School of Pharmacy 2015 di Thailand. Menjadi Finalis Tanoto Research Awards tahun 2014 dan 2015.

Ujang juga pernah mengikuti internship di Sumitomo Chemical Company di Osaka, Jepang. Saat ini Ujang Purnama sedang menyelesaikan Program Doktoral di Universitas Oxford, Inggris. Yanuar Jatnika

X