Puslapdik-Perubahan skema bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah diharapkan akan semakin meningkatkan akses masyarakat tidak mampu pada pendidikan tinggi yang lebih merata dan berkualitas, sehingga visi Presiden Joko Widodo terkait SDM unggul Indonesia dapat segera terwujud.
“KIP Kuliah bukan hanya mewujudkan keadilan sosial, namun juga mobilitas sosial yang lebih tinggi sehingga anak yang berprestasi tapi kurang mampu bisa mencapai mimpi setinggi-tingginya,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode Kesembilan “KIP Kuliah Merdeka” secara virtual pada Jumat, 26 Maret,lalu.
Tahun 2021 ini, Kemendikbud mengubah skema KIP Kuliah dengan memberikan bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Perubahan ini berlaku untuk mahasiswa baru yang menerima KIP Kuliah pada tahun 2021. Anggaran yang dialokasikan untuk KIP Kuliah meningkat signifikan dari Rp1,3 triliun pada 2020 menjadi sebesar Rp 2,5 triliun.
Untuk biaya pendidikan, bantuan KIP Kuliah akan disesuaikan dengan program studi (Prodi) masing-masing. “Untuk prodi berakreditasi A, mahasiswa penerima KIP Kuliah Merdeka ini akan bisa mendapatkan maksimal 12 juta rupiah. Kemudian, prodi berakreditasi B bisa mendapatkan maksimal 4 juta rupiah. Dan prodi berakreditasi C bisa mendapatkan maksimal 2,4 juta rupiah,” terang Mendikbud.
Sedangkan untuk biaya hidup bagi penerima KIP Kuliah Tahun 2021 disesuaikan dengan indeks harga daerah. Indeks ini disesuaikan dengan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susesnas) tahun 2019. “Besaran biaya hidup yang diterima mahasisa pemegang KIP Kuliah Merdeka ini dibagi ke dalam lima klaster daerah. Klaster pertama sebesar Rp800.000, klaster kedua sebesar Rp950.000, klaster ketiga sebesar Rp1,1 juta. Sedangkan untuk klaster keempat sebesar Rp1.250.000, dan klaster kelima sebesar Rp1,4 juta,” jelas Mendikbud.
Mendikbud ajak masyarakat manfaatkan KIP Kuliah
Mendikbud mengajak siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk memanfaatkan KIP Kuliah Merdeka. Ada beberapa kesempatan untuk mendaftarkan diri sebagai penerima KIP Kuliah Merdeka, yakni melalui seleksi UTBK-SBMPTN, SNMPTN, dan seleksi mandiri PTN. Sedangkan melalui seleksi masuk PTS, kapan saja hingga masa pendaftaran PTS selesai.
“Informasi dan pendaftaran KIP Kuliah bagi calon mahasiswa baru tahun 2021 dapat ditemukan pada kip-kuliah.kemdikbud.go.id,” ujar Nadiem.
Melalui KIP Kuliah Merdeka, kata Nadiem, calon mahasiswa tidak perlu ragu untuk memilih prodi unggulan pada perguruan tinggi terbaik, di manapun lokasinya di Indonesia. Orang tua juga lebih percaya diri untuk mendorong anaknya yang memiliki potensi untuk melanjutkan ke jenjang kuliah.
“Bagi perguruan tinggi, memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada calon mahasiswa kurang mampu untuk masuk ke prodi unggulan. Hasilnya, kualitas SDM meningkat dengan memastikan calon mahasiswa yang berpotensi dan kurang mampu tetap dapat kuliah di prodi unggulan, “kata Nadiem.
Baca Juga : Kabar Gembira, Bantuan KIP Kuliah Ditingkatkan
Karena itu, Mendikbud mengimbau agar perguruan tinggi secara intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat kurang mampu agar mereka mau dan berani mendaftarkan anak-anaknya pada perguruan tinggi dan program studi unggulan di universitas terbaik.
“Mulailah menerima mahasiswa kurang mampu dan bukalah semua program studi sebesar-besarnya bagi penerima KIP Kuliah. Karena batas biaya pendidikan tidak menjadi masalah lagi,” imbau Mendikbud di akhir paparannya.
Rektor Universitas Hasanudin, Makassar, Dwia Aries Tina Pulubuhu, mengatakan pihaknya sangat mendukung agar program ini berjalan dengan sukses. Salah satunya adalah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah yang berada di wilayah selatan Sulawesi. “Kami juga melakukan pendampingan bagi calon peserta yang memerlukan bantuan berupa penyiapan kelengkapan administrasi sehingga kuota program ini memenuhi target,” dituturkan Dwia.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, antusias dengan program KIP yang berkelanjutan dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. “Ini mendorong anak-anak SD, SMP, SMA, agar tidak perlu khawatir, kalau Anda merasa tidak mampu secara ekonomi, pemerintah sudah menyiapkan instrumen beasiswa, yang memudahkan melalui KIP Kuliah,” ucapnya.
KIP Kuliah yang mulai diselenggarakan sejak tahun 2020 merupakan kelanjutan dari Program BidikMisi yang mulai tahun 2010 lalu. Dalam waktu 10 tahun tersebut, telah berhasil disalurkan bantuan terhadap lebih dari 800 ribu mahasiswa. Bila di awal BidikMisi, bantuan diberikan pada 18 ribu lebih mahasiswa dan terus meningkat setiap tahunnya. Maka pada Tahun 2020 dan juga tahun 2021,Bidikmisi yang berubah nama menjadi KIP Kuliah diberikan pada 200 ribu mahasiswa. Yanuar Jatnika.